Rabu, 22 Juli 2020

MATERI 1

Memahami konsep dasar sejarah 

KD : 3.1 Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu             serta perubahan dan keberlanjutan )

         4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah(berpikir kronologis, diakronik,                sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan )

A. Manfaat belajar sejarah

Pernahkah kita mengalami hal yang menurut kita itu buruk, contoh : jari kelingking kaki kita terbentur kaki meja, pacar tiba tiba mutusin kita, atau kita tiba-tiba dimarahi ibu kita karen memecahkan gelas. kalau itu terjadi kepd kalian setelahny kalian akan berbut apa ?, memarahi meja karena sudah membuat kaki kita kesakitan ? tiba tiba kita tidak mau membuka hati lagi untuk si doi karena takut dikecewa in lagi ? atau kita nangis guling guling ke kamar karena dimarahi ibu gara gelas tadi ?

yang pasti setelah kejadian yang tidak enak barusan, seharusnya kita lebih berhati hati lagi kan, meja nya kita singkirkan takut nanti ada yang kembali jadi korban kelingking kakinya, lebih berhati hati lagi kalau memilih doi atau mungkin lebih baik nggk pacaran, dan lebih berhati hati lagi kalau menggunakan alat dapur.

itu semua tejadi setelah kita mendpatkan pengalaman yang buruk, sama seperti sejarah, iya sangat penting karena itu akan menjadi pembelajaran kita di masa depan nanti, karena percaya gk percaya, fenomena/peristiwa sejarah itu akan terulang dengan tokoh yang berbeda, itulah kenapa seorang pakar sejarah selalu bisa memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan dengan membaca fenomena yang terjadi sekarang dan dimasa lalu, itu juga kenapa al-qur'an terdiri dari banyak sekali kisah kisah orang terdahulu, untuk diambil pembelajaran oleh kita dimasa sekarang.

sampai sini ada yang masih belum faham, kalau yang belum faham boleh di japri ke pak aldinya langsung ya !

 

B. Memahami konsep dasar sejarah

ada judul peristiwa sejarah "masa penjajahan bangsa belanda di indonesia dari tahun 1595 - 1945" dari judul terbut dapat dimbil kerangka bahwa sejarah memiliki ruang tau tempat kejadian perkara (negara indonesia) memiliki waktu atau periode (1595 - 1945), sama ketika kita main ke pantai sama keluarga pasti ketika kita menceritkan kembali ke temen atau orang lain kita akan berbicara waktu nya kapan dan kejadiannya dimana, faham ?

nah setelah kita memhami dari konsep dasar sejarah, maka lebih jauh kita akan mengenal tentang sinkronik, diakronik dan kronologi. sudah siap ?

C. Konsep berfikir diakronik

         Diakronis secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yakni dia dan khronos. Dia punya arti ‘melewati’ atau ‘melintas’, sedangkan khronos artinya ‘perjalanan waktu’. Dengan begitu, kita bisa mendefinisikan diakronis sebagai peristiwa yang dalam prosesnya melewati perjalanan waktu karena pokok dalam sejarah selalu berhubungan dengan segala sesuatu dalam sudut pandang waktu.

Dalam konsep berpikir sejarah, diakronis punya makna terhadap suatu peristiwa dengan cara penelusuran di masa lalu. Sebuah peristiwa sejarah tidak berdiri sendiri, tapi pasti dibarengi dengan peristiwa sebelumnya atau yang kita kenal dengan sifat kausalitas (sebab-akibat). Jadi, pola berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadi sebuah peristiwa.

Melalui pendekatan diakronis, sejarawan bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu hingga memungkinkan penyebab sebuah peristiwa yang lahir dari peristiwa sebelumnya untuk ditafsirkan. Misalnya, dalam menjelaskan peristiwa menjelang Sumpah Pemuda, Oktober 1928, harus dijelaskan pula peristiwa-peristiwa yang jadi latar belakang kenapa terjadi sumpah pemuda. contoh : "peristiwa kemerdekaan republik indonesia dari tahun 1945-1950"

D. Konsep berfikir Sinkronis

Konsep berpikir yang satu ini ialah memahami sebuah peristiwa dengan mengabaikan aspek perkembangannya dan lebih memperluas ruang dalam peristiwa tersebut. Cara berpikir sinkronis sangat memengaruhi kelahiran sejarah baru yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu sosial. Pengaruh ini bisa digolongkan dalam 3 jenis, yakni konsep, teori, dan permasalahan.

Contoh konsep berpikir sinkronis ialah pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang dijelaskan dengan menggunakan aspek sosial, ekonomi, dan politik. Jadi, dalam mempelajari sejarah, konsep berpikir sinkronis lebih meneliti kepada gejala-gejala yang meluas pada ruang, tapi dalam waktu yang terbatas.

contoh : dampak ekonomi pada masa kemerdekaan tahun 1945

 sip, segitu dulu di pertemun pertamanya, pertanyaan lebih lanjut hubungi nomor dibawah ini..... :D