Jumat, 02 Februari 2024

BEST PRACTICE PPL PPG DALAM JABATAN

 

MENGATASI RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS X MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PERBANTUAN CARD SLOT

A.     INFORMASI UMUM

  LPTK                                       : UNIVERSITAS SILIWANGI

  Lokasi pelaksanaan PPL         : SMKS 1 JULI Cikajang kelas x otomatisasi perkatoran

  Ruang lingkup                        : Sekolah menengah kejuruan KCD XI

  Tujuan yang inngin dicapai    : meningkatkan daya literasi siswa dalam memahami

                                                    Peristiwa sejarah pada mata pelajaran sejarah Indonesia

  Penulis                                    : Aldi Fajar Nugraha

  Tanggal praktek                      : 23 Januari 2024

  Topik pembelajaran                : konsep kerajaan islam

B.    PENDAHULUAN

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2018, minat baca Indonesia menempati peringkat ke-89 dari 79 negara. Dengan kata lain, Indonesia masuk dalam bagian 10 negara yang memiliki tingkat literasi terendah di antara negara-negara yang disurvei, ini terasa saat penulis melakukan pembelajaran dikelas, banyak siswa tidak bisa mengambil atau menyimpulkan isi dari sebuah paragraph apalagi dalam memahami suatu peristiwa sejarah, maka dalam kesempatan PPL PPG Dalam Jabatan ini saya mencoba membuat sebuah solusi untuk merangsang siswa agar mau untuk membaca, cara saya mengatasi permasalah tersebut adalah dengan membuat sebuah inovasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang dirasa bisa efektif dalam merangsang daya literasi siswa, bagaimana penulis melakukannya dan apakah model pembelajaran ini efektif, berikut pemaparannya .

C.    SITUASI

            Situasi yang dimaksud adalah kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab. Dalam hal ini Situasi atau kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :

1.      banyak siswa/i yang tidak bisa mengambil kesimpulan terkait sebuah peristiwa sejarah.

2.   kondisi sekolah yang kurang mendukung literasi siswa menjadi faktor lain kurangnya daya literasi siswa di sekolah

3.   Media sosial cenderung membuat anak memiliki daya literasi rendah, bukan tidak mau membaca tetapi informasi yang mereka terima cenderung tidak utuh.

4.      Kurangnya minat siswa dalam mempelajari sejarah

5.  Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru untuk mendorong siswa dalam membaca sangat kurang.

Dari latar belakang diatas maka Praktek pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan mengingat kemampuan membaca itu sangat penting di era sekarang, buta huruf di zaman sekrang itu bukan berarti anak tidak mampu untuk mengenal huruf atau membaca kata, namun ketidak mauan anak dalam membaca juga menjadi salah satu kriteria buta huruf, maka dengan apa yang saya bagikan ini diharapkan mampu untuk menggali dan merangsang anak supaya mau untuk membaca, saya sadar bahwa yang saya lakukan masih banyak kekurangan, model dan metode yang saya terapkan masih bisa untuk dikembangkan lebih jauh lagi, maka dari itu tulisan ini penting untuk menjadi bahan acuan pembelajaran yang mendorong daya literasi siswa.

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah menjadi mediator untuk anak bisa belajar, menjadi pendidik untuk anak mampu memahami suatu materi pembelajaran, bertanggung jawab untuk membuat desain pembelajaran yang menarik, inovatif juga efektif ketika diterapkan di kelas, dan mudah mudahan tidak hanya untuk mata pelajaran sejarah, model dan metode yang saya terapkan juga bisa diterapkan di mata pelajaran yang lain.

D.    TANTANGAN

        Berdasarkan hasil observasi di lapangan bahwa tantangan yang akan dihadapi guru antara lain

  1. Tidak adanya sarana penunjang literasi yang baik di sekolah, perpustakaan hanya memuatbuku yang tidak relevan dengan materi sejarah yang akan dipelajari
  2. Model pembelajaran yang inovatif menjadi faktor penting tercapainya tujuan dari pembelajaran tersebut, dan selama ini kebiasaan siswa hanya menjadi pendengar saya ketika guru menjelaskan (teacher centre).
  3. Selain mendorong siswa untuk membaca, model dan media pembelajaran yang digunakan juga harus memancing rasa penasaran dan minat siswa terhadap pembelajaran sejarah yang ingin di berikan

Dari ketiga tantangan tersebut peran guru sangat penting dalam membuat media dan model pembelajaran yang menarik, sementara peran siswa adalah bagaimana ia bisa memahami dan menyimpulkan narasi dari materi yang telah dipelajari ketika pembelajaran berlangsung.

E.     AKSI

Aksi yang dimaksud meliputi Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut. Adapun langkah dan strategi yang penulis lakukan antara lain :

1.      Memilih model pembelajaran yang cocok

Model pembelajaran menjadi hal sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, model pembelajaran ini harus bisa mewadahi daripada tujuan pembelajaran itu sendiri, dari pemaparan diatas, tidak mungkin kalua model yang dipilih hanya berupa ceramah, maka penulis dalam hal ini mencoba meningkatkan daya literasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, karena penulis merasa model pembelajaran ini cocok untuk mendorong siswa membaca, karena proses penemuan suatu sejarah tidak akan bisa tanpa si anak membaca.

Namun selain discovery learning ini sangat efektif dalam meningkatkan daya literasi siswa, terdapat kelemahan kelemahan yang terdapat dalam model ini, salah satunya adalah menurut Hosnan dalam Suherti (2016:60) yaitu terjadi kegagalan mendeteksi masalah dan adanya kesalah pahaman antara guru dengan pesrta didik selain itu juga Tidak semua peserta didik mampu melakukan penemuan. Maka dari kelemahan tersebut maka penulis menggabungkan model discovery learning ini dengan perbantuan card slot, diharapkan model pembelajaran ini bisa saling melengkapi ketika pembelajaran berlangsung sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

2.      Pemilihan media pembelajaran yang inovatif

Setalah pemilihan model pembelajaran yang dirasa efektif, maka selanjutnya dalah membuat media semenarik mungkin agar siswa nyaman dalam pembelajaran, media yang dibuat bisa secara fisik maupun digital, penulis membuat media pembelajaran berupa kartu materi yang didalamnya berisi petunjuk dari sebuah catatan sejarah.

Selain dari kartu, media lain yang menjadi penunjang pembelajaran antara lain adalah video pembelajaran, untuk memberikan pengetahuan dasar kepda siswa, power point, dan laptop sebagai media dalam menayangkan materi pembelajaran. Kertas karton yang diberikan kepada siswa sebagai bahan kreasi siswa untuk membuat temuan materinya lebih menarik.

Sumber referensi untuk sejarah juga penting, keterbatasan sumber bacaan sejarah fisik disekolah dapat diatasi dengan sumber bacaan di internet, namun untuk mengurangi mis konsepsi dalam membuat penemuan sejarah, penulis membuat referensi sendiri berupa website blogger untuk bahan acuan siswa dalam membuat penemuan sejarah.

3.      Pemilihan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran juga penting, mengingat tidak selalu model pembelajaran yang sama dapat diterapkan dengan strategi yang sama di kelas yang sama, strategi yang saya lakukan untuk ketercapaian tujuan pembelajaran adalaha dengan cara diskusi kelompok, setiap kelompok membuat produk berupa narasi sejarah dalam karton yang telah disediakan, kartu materi berfungsi sebagai petunjuk untuk membuat narasi sejarah dalam karton dan sumber referensi sejarah berupa website berfungsi sebagai bahan bacaan awal peserta didik, setelah selesai siswa membuat penemuan dalam bentuk narasi, maka hasil tersebut di presentasikan dan diberikan umpan balik.  

F.     REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Dampak dari aksi yang telah penulis lakukan sangat berdampak positif sekali dalam bermbelajaran, hal ini dapat dilihat dari penggunaan model pembelajaran yang gabungkan dengan pemilihan card slot sangat efektif dalam merangsang siswa untuk membaca, dengan media kartu materi, membuat anak terpacu untuk merangkai petunjuk - petunjuk sejarah untuk mereka narasikan dalam karton, terbukti ketika pembelajaran setiap kelompok sangat antusias dalam membuat rangkai petunjuk sejarah tersebut.

Selain daripada itu, model yang penulis buat juga tidak semerta merta sempurna, ada kelemahan yang penulis rasakan dalam menerapkan model dan metode ini, terutama di management waktu, langkah pembelajaran yang panjang dengan waktu pembelajaran sejarah di SMK hanya 2 JP yakni hanya 90 menit, membuat model dan metode ini belum efektif di waktu, karena untuk merangkai narasi sejarah pun sudah memakan waktu 1 JP belum dengan pembukaan dan penayangan video, maka kedepannya, untuk model dan metode yang telah penulis susun melalui modul ajar, sebaiknya dibuat 2 atau lebih pertemuan, terutama untuk SMK.

G.    KESIMPULAN

Minat literasi siswa menjadi sangat penting untuk menjawab berbagai macam tantangan di era ini, dengan kemampuan literasi yang baik, seseorang bisa lebih memahami suatu permasalahan dan lebih bisa mengatasinya, maka daya literasi ini harus dibangun se dini mungkin baik di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan sekolah, untuk membangun daya literasi yang bagus di sekolah, perlu perhatian khusus  dari berbagai macam komponen, baik itu kepala sekolah, guru maupun elemen yang lainnya, sehingga ketika siswa memiliki daya literasi yang bagus, akan banyak terbentuk pemahaman yang nantinya akan menimbulkan daya berfikir kritis siswa, daya berfikir kritis dapat menumbuhkan sebuah daya berfikir tingkat tinggi atau dalam kata lain HOTS, dari HOTS tersebut, memungkinkan siswa bisa menemukan hal hal yang baru dalam pembelajaran.

Pada mata pelajaran sejarah, daya literasi yang baik sangat dibutuhkan untuk menghindari mis konsepsi dari suatu peristiwa sejarah, sehingga pengetahuan akan sejarah menjadi utuh, siswa dapat memahami dengan baik bahkan bisa menyangkal bukti sejarah apabila mereka rasa itu salah, tentunya dengan pengetahuan yang mereka punya dari membaca, dan bagaimana daya literasi di pembelajaran sejarah ini muncul di para siswa/I tentunya tidak terlepas dari peran pendidik yang menjadi fasilitator para siswa – siswinya, model dan metode pembelajaran yang baik sesuai dengan IPTEK dan pengalaman dari pendidik tersebut menjadi hal yang penting untuk membentuk siswa dalam hal literasi.

Sejalan dengan pemaparan di atas penulis mencoba menerapkan model pembelajaran discovery learning dengan perbantuan playing card slot untuk meningkatkan daya literasi siswa dan hasilnya sejauh ini sangat efektif hanya kurang di management waktu saja terbukti dari hasil assemen dan observasi di lapangan sangat memuaskan.

H.    DAFTAR PUSTAKA

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-inovasi-pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li diposting pada 5 Desember 2022 pkl. 11:00 Oleh Hadi Wuryanto, S.Kom., M.A. dan Moch. Abduh, Ph.D.

Suherti, Euis & Rohimah, Siti Maryam. (2016). Bahan Ajar Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu. Universitas pasundan: PGSD 

I.     RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil pemaparan tersebut diatas, rencana tindak lanjut yang akan saya lakukan setelah ppg antara lain :

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif dengan memperhatikan model dan media pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.

2.   Membuat program pojok literasi untuk memfasilitasi anak supaya mau membaca, dan berusaha mensosialisasikan dengan penuh tanggung jawab kepada siswa tentang pentingnya membaca dan memiliki budaya literasi yang baik.

3.  Meningkatkan pengetahuan dan berinovasi terkait pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dengan memperbanyak wawasan melalui kegiatan workshop atau webinar.

4.  Menginformasikan best practice ini kepada rekan guru sejawat dan rekan guru mapel lainnya untuk diterapkan, serta menginformasikan best practice ini pada PMM atau media sosial lainnya.

 J.    DOKUMENTASI KEGIATAN

Proses pemberian materi berupa kartu materi didalam amplop


 Proses diskusi kelompok



Membuat narasi sejarah dari kartu materi yang telah diterima


Presentasi hasil diskusi kelompok

Kartu materi

K.    VIDEO PRAKTEKNYA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar